PENGANTAR BAPAK USKUP AGUNG SEMARANG DALAM RANGKA
SOSIALISASI PEMBANGUNAN GEREJA ST.PETRUS KRISOLOGOSSTASI BUKIT SEMARANG BARU (BSB) SEMARANG


Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus, kita patut bersyukur kepada Tuhan karena perjalanan umat Allah di Keuskupan Agung Semarang ini sungguh didampingi dan diberkati Tuhan. Hal Nampak nyata dengan semakin berkembangnya umat Allah di wilayah Keuskupan Agung Semarang. Tetapi hal ini membawa konsekwensi tersendiri diantaranya soal perlunya Gereja sebagai tempat ibada.

Paroki St.Theresia Bongsari Semarang merupakan salah satu bagian dari Keuskupan Agung Semarang, sekarang ini sedang dalam usaha untuk memaksimalkan pelayanan di wilayah dan stasi. Maka sekarang ini diusahakan pendiri Gereja di stasi BSB (Bukit Semarang Baru) yang diharapkan bisa menjadi pusat pelayanan dari wilayah-wilayah di sekitarnya seperti : Mijen, Boja dan Ngaliyan. Dengan adanya pusat pelayanan pastoral di stasi BSB (Bukit Semarang Baru) ini, dapat diharapkan bahwa umat sungguh dapat semakin terlayani dengan baik. Untuk itu saya mendukung dan menyambut baik usaha untuk mendirikan Gereja St.Petrus Krisologos di stasi BSB (Bukit Semarang Baru) ini.

Pembangunan ini pasti akan memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak. Maka saya mengajak seluruh umat untuk mengembangkan semangat solidaritas dan berbagi sebagai tindak lanjut dari Kongres Ekaristi Keuekupan Agung yang pertama, sehingga buah-buah kongres sungguh kita rasakan bersama. Saya yakin berkat uluran tangan saudari dan saudara sekalian, cita-cita umat di stasi BSB (Bukit Semarang Baru) untuk membangun Gereja akhirnya sungguh dapat terwujud.

Akhirnya kepada panitia saya ucapkan selamat bekerja dan Tuhan memberkati







Gereja St.Petrus Krisologos berada di Stasi Bukit Semarang Baru (BSB) meliputi wilayah Ngaliyan, Kedung Pane, Mijen dan Boja berada dibawah Paroki Santa Teresia Bongsari, Keuskupan Agung Semarang. Tanah Sudah sejak lama Wilayah Mijen Paroki Santa Teresia Bongsari ingin mengembangkan Gereja Mijen, hal ini didorong oleh daya tampung Gereja yang tidak memadai dengan perkembangan umat di wilayah tersebut. Adanya pemberian hibah tanah dari BSB kepada Paroki Santa Teresia Bongsari seluas 5000 M2 yang kemudian disusul dengan pembelian tanah oleh Paroki Santa Teresia Bongsari seluas 2000 M2 sehingga tanah yang tersedia seluas 7000M2, dengan tanah tersebut kami berharap untuk dapat membangun sebuah Paroki yang meliputi bangunan Gereja, Kantor Paroki, Gedung Pertemuan, Lahan Parkir dan kelengkapan lain untuk dapat mewujudkan sebuah Paroki di masa yang akan datang.
Nama Gereja SANTO PETRUS KRISOLOGOS diambil dari nama pelindug (permandian) gembala yang telah berjasa mengembalakan umat di wilayah kami yaitu "Romo PC.Suto Panitro,SJ" kesan terhadap gembala tersebut adalah sikap dan teladan yang ditampilkan dalam tugas pelayanan umat, kesan yang mendalam adalah beliau selalu tampil dengan memakai sandal jepit. Kesan lain adalah sikap njawani, ulet dan perduli terhadap mereka yang kekurangan, lemah, miskin dan tertindas